Translation

Lost You Forever Chapter 3 part 3

So here we are…
having the part 3 of chapter 3, in this part there lot of the interaction between Xiao Liu and Xiang Liu, and still in this part, Xiao Liu still get angry with Shi Qi.

enjoy your reading 🙂

“hanya beberapa dewa yang dapat memiliki kendaraan bersayap. Bahkan dewa yang memiliki kekuatan spiritual lemah, ketika mengendarai kendaraan bersayap pasti merasa tidak nyaman. Tetapi kau… kau terlalu nyaman dan santai.”

“jadi apa?”

“aku hanya merasakan kalau diri ku semakin ingin tau tentang masa lalu mu.”

Xiao Liu menekuk kepalanya dan meminum arak tersebut.

“siapa yang membuat mu begitu tidak senang?”

“bukan urusan mu!”

“apakah kau gatal ingin di cambuk?”

Xiao Liu langsung terdiam tidak mengeluarkan suara.

Rajawali terbang ke danau, bulan bergantung di langit malam sehingga memancarkan cahaya di air biru yang berkilauan, begitu sunyi seolah waktu sedang terkunci.

Xiao Liu menyerahkan botol arak kepada Xiang Liu dan berdiri. Dia membentangkan kedua tangannya dan berteriak ke angin sebelum jatuh dari punggung rajawali seperti bintang jatuh dan menyelam kedalam danau. Xiang Liu bergerak dan rajawali pun ikut terjatuh.

Xiao Liu terlihat seperti kupu-kupu yang indah terjatuh ke dalam air berwarna keperakan hilang dalam ke kedalaman. Riak air muncul dari tempat dimana Xiao Liu hilang dan ketika riak terbesar mulai menghilang, Xiao Liu muncul dari dalam air seperti naga yang berenang. Tangannya menarik leher si rajawali dan bertanya “dapatkah kau berenang? Ingin lomba?” Xiang Liu tertawa mengejek.

Xiao Liu menambahkan “jika kau berani jangan menggunakan kekuatan mu.” Xiang Liu meneguk arah dari botolnya. Xiao Liu melanjutkan “bagaimana? Tidak berani berlomba dengan ku?”

Xiang Liu mengangkat kepalanya dan melihat ke bulan.

Xiao Liu menambahkan, “takut kalah? Tidak mungkin kan? Iblis bernyawa Sembilan ternyata pengecut!”

Xiang Liu akhirnya menatap langsung pada Xiao Liu “melihat cara mu memohon, aku akan meladeni mu.”

“aku memohon?”

“bukan kah?”

Kepala Xiao Liu bersandar di leher rajawali “baiklah, anggap aku memohon.”

Xiang Liu menanggalkan jubahnya dan lompat ke dalam air. Xiao Liu berenang menuju pesisir dengan segala kekuatannya sedangkan Xiang Liu tepat berada di sampingnya. Air di danau sangat dingin seperti es dan Xiao Liu mencoba menghangatkan dirinya dengan gerakan kasar. Dia dapat melupakan segalanya dan kembali ke masa kecilnya dimana dia sangat bebas, santai dan gembira. Tujuannya hanya ingin sampai ke pesisir, sangat simpel.

Setelah sejam, akhirnya Xiao Liu mencapai dataran. Xiang Liu sedang duduk di samping sambil membuat api unggun dan bajunya hampir kering. Xiao Liu memanjat ke dataran “kau menang, tetapi…” dia mengeluarkan ikan dari dalam lengan bajunya “akuj menangkap ikan. Ayo kita masak. Aku lapar.”

Xiao Liu memulai memasak ikan dan Xiang Liu berkata “ kau tumbuh di suatu tempat dimana terdapat banyak air.”

“apakah kau bilang begitu kepada semua yang bisa berenang?”

“bukan hanya karena kau bisa berenang, tetapi karena berenang dapat memberikan mu sebuah perasaan senang. Orang-orang mencari sesuatu yang mirip dengan sesuatu dimana mereka bisa merasa santai dan bebas dan kesenangan masa kecil.”

Xiao Liu bersiul “orang-orang mengatakan kau adalah iblis dengan Sembilan kepala dan dengan Sembilan kepala berpikir secara bersama-sama, terlihat itu bekerja. Bahkan apa yang kau katakan terdengar sangat dalam.

“tidak kau tau kalau itu topik terlarang?”

Xiao Liu tidak takut dan melanjutkan “aku sangat ingin tau, bagaimana kepala mu di atur? Dalam satu baris? Atau menumpuk ke atas? Atau tiga tiga di setiap sisi dan tiga di tengah? Mana yang mulai ketika kau makan?…”

Tiba-tiba saja Xiao Liu tidak dapat membuka mulutnya lagi.

“nggngngngngn”

Xiang Liu mengambil ikan yang telah masak dan perlahan memulai makan, Xiao Liu hanya bisa menatapnya. Setelah dia selesai menyantap ikannya dia menatap Xiao Liu “aku sebenarnya lebih suka memakan orang. Ukuran mu sempurna sehingga tiap kepala ku dapat menyantapnya.”

Tangannya membelai wajah Xiao Liu, menyandar dan memegang leher Xiao Liu. Badan Xiao liu kaku dan matanya menutup. Lidah xiang Liu mencicipi darah dan menyadari ada gemuruh yang melewati kepalanya. Perlahan dia menghisap beberapa kali sebelum mengangkat kepalanya “kau masih berani mengatakan omong kosong?”

Xiao Liu dengan takutnya mengelengkan kepalanya. Xiang Liu melepaskannya dan Xiao Liu berjuang untuk berada sejauh mungkin yang dia bisa. Xiang Liu memanjat ke badan rajawali dan membengkok kan jarinya kepada Xiao Liu. Dia tidak berani mendekat, malahan mundur beberapa langkah.

Xiang Liu menatap dan tersenyum “kau ingin aku pergi ke sana?” dengan cepat Xiao Liu mengelengkan kepalanya dan menurut mendekati dan memanjat ke punggung rajawali.

Ketika mereka sampai di kota Qing Shui, Xiang Liu menendang Xiao Liu turun dari punggung rajawalinya tanpa pemberitauan sehingga Xiao Liu jatuh ke atas sungai. Dia terperanjat dan mengapung di permukaan, melihat rajawali itu terbang pergi. Saat itu sangat gelap dan sunyi, bahkan dia tidak memiliki kekuatan untuk mengutuk.

Xiao Liu menutup matanya dan memperbolehkan arus untuk membawanya turun dan ketika dia mengukur, dia telah berada di dekat klinik, berbalik dan berenang menuju pinggiran. Dia memanjat sampai ke dataran, tetesan basah dari bajunya. Pertama kali yang di lihatnya adalah Shi Qi sedang berdiri di sana. Xiao Liu tersenyum kepadanya “masih terjaga? Kau harus menjaga dirimu dan istirahatlah sekarang.” Dia berjalan melewati Shi Qi yang mengikuti di belakang tetapi Xiao Liu bersikap seolah-olah tidak tau. Dia berjalan menuju kamarnya dengan Shi Qi yang masih mengikutinya dari belakang tetapi tepat di saat dia memasuki kamarnya, dia langsung menutup pintunya tepat di belakangnya tanpa berbalik.

Dengan cepat dia melepaskan bajunya yang basah dan mongering kan badanya sebelum naik ke tempat tidurnya dan menutupi tubuhnya yang telanjang. Normalnya dingin tidak dapat menutupi rasa dingin tetapi rasa hangat ini berasal dari kantung hangat yang hangat dan wangi. Chuan Zi dan Lao Mu sangat jelas bukanlah orang-orang yang memiliki perhatian seperti ini. Xiao Liu tersenyum dan berbalik sebelum jatuh tertidur. Tubuhnya sangat kelelahan bahkan dia tidak memiliki mimpi yang tersisa.

Keesokan harinya, Xiao Liu bersikap seperti tidak ada yang terjadi dan kembali menjalankan usahanya. Karena Ma Zi telah kembali bekerja di tempat tukang daging Gao dan Lao Mu muncul dengan baik-baik saja tetapi menolak untuk pergi ke klinik melihat siapapun. Tinggal lah Xiao Liu perlu untuk mengerjakan lebih banyak pekerjaan. Beruntung Shi Qi sangat membantu dalam memeriksa pasien, membuat obat,… setelah pekerjaan yang panjang dan sibuk, makan malam di hidangkan dan Chuan Zi melihat Lao Mu masuk ke dalam dapur, dia berbalik kepada Xiao Liu “apakah kita akan membiarkan ini?”

Xiao Liu mengunyah leher bebeknya “jika kita tidak membiarkannya, apa yang kau pikir dapat kau lakukan?”

Chuan Zi menendang alat penggiling “aku benar-benar marah!”

Xiao Liu menamparkan leher bebek kepada Chuan Zi “aku pikir aku telah memanjakan mudalam tahun-tahun ini sehingga kau sangat tidak mengerti dan jelas dengan keadaan di luar!dalam hidup, selama kita hidup kemudian ada waktu dimana kita harus dapat menahan bahkan ada titik dimana kita tidak dapat menahan kita tetap harus menahan, bahkan kalau kau tak mau kau tetap harus. Bahkan para pangeran dan putri juga hidup seperti ini!”

Touch the heart by words