Translation

Lost You Forever Chapter 4 Part 1

Hello! Hello I’m back

sorri banget karena update terjemahannya agak lama. di chapter 4 ini adalah chapter dimana Xiao Liu berada dalam proses transisi dari seorang tabib urak-urakan yang bergender cowok menjadi Xiao Yao. sebelumnya, di chapter ini, sebelum Xiao Liu menjadi Xiao Yao, kita akan melihat siapa sebenarnya jati diri dari seorang Shi Qi.

not gonna give too much spoiler but Xiao Liu, Xuan maupun Shi Qi akan meninggalkan kota QingShui.

Chapter 4 Berkumpul adalah yang tersulit, berpisah adalah yang termudah

Musim gugur siang itu adalah yang terindah sepanjang hari. Ketika tidak seorang pun sakit parah, Xiao Liu gemar mengambil daun lotus yang lebar untuk menutupi matanya dan berbaring di ranjang jerami yang biasa di gunakan untuk mengeringkan tanaman herbal. Dia mengangkat kedua tanganya menuju kepalanya, melewati telinganya dan kedua kakinya secara otomatis menempel tegak dengan ujung jari menekan. Seluruh tubuhnya lurus seperti garis dan dalam imajinasinya tubuhnya dapat di perpanjang selamanya. Perasaan ketika melakukan stretching di barengi dengan sinar matahari yang hangat, wangi dari bunga lotus, terasa seperti meneguk arak sampai ke tulang sehingga terasa agak mabuk.

Pernah sekali dia membujuk Ma Zi dan Chuan Zi untuk merengangkan otot-otot sambil berjemur sinar matahari. Tetapi Ma Zi dan Chuan Zi berpikiran itu sangat memalukan dan sejak itu tidak pernah sekali pun mereka berpikir untuk belajar. Jadi perasaan ini hanya Xiao Liu seorang saja yang bisa menikmatinya.

Xiao Liu telah selesai stretching dan merendahkan tanganya dan menarik daun dari matanya untuk melihat Shi Qi yang sedang memotong tanaman obat. Setelah Ma Zi memiliki anak, hampir waktunya di habiskan di tempat tukang daging Gao. Biasanya Chuan Zi yang akan mengerjakan semua pekerjaan rumah tetapi untuk tiga bulan terakhir ini entah apa yang di lakukananya di luar. Sehingga hanya tinggal Shi Qi yang berada di dalam klinik meskipun begitu, tidak sedikit pun Xiao Liu berpikir pekerjaannya bertambah malahan dia terlihat lebih santai. Apapun yang ingin di lakukannya, Shi Qi pasti telah menyelesaikan untuk dirinya.

Xiao Liu duduk di ranjang dan meletakan daun itu di kepalanya dan dengan sengaja menatap ke arah Shi Qi yang sedang bekerja. Shi Qi merendahkan kepalanya, memotong tanaman obat dan setelah dia selesai dia meletakan obat-obat itu ke dalam kantung dan kembali melakukan tanaman obat yang lain.

Xiao Liu memanggil “Shi Qi.”

Shi Qi berhenti dan melihat ke arah Xiao Liu dalam diam.

“hmmm…”

Xiao Liu mengelengkan kepalanya “tidak apa-apa.”

Shi Qi menunduk dan kembali bekerja.

“Shi Qi.” Shi Qi kembali berhenti tetapi kali ini dia tidak melihat ke Xiao Liu tetapi tetap mendengarkan.

“kau istirahat sejenak!”

“tidak capek.” Shi Qi kembali bekerja.

Xiao Liu melepaskan daun dan menatap Shi Qi, mengoyak dari atas sehingga menjadi kepingan. Lao Mu dan Chuan Zi tidak merasakan kalau selama ini Xiao Liu marah kepada Shi Qi. Baik Xiao Liu dan Shi Qi jelas akan hal itu. Awalnya, Shi Qi ingin meminta maaf tetapi Xiao Liu selalu berpura-pura seperti tidak terjadi apapun bahkan dengan sengaja dia menjadi sangat sopan dan berhati-hati terhadapnya. Perlahan-lahan Shi Qi berhenti mencoba dan hanya akan diam mengikutinya seperti bayangan, mengerjakan tugas yang biasanya di kerjakan oleh tiga orang.

“Shi Qi…” Shi Qi menaikan kepalanya untuk melihat Xiao Liu tetapi Xiao Liu tidak tau apa yang ingin dia katakan. Dia mengigit sedikit bibirnya dan tiba-tiba tersenyum, menepuk-nepuk di sebelahnya “kau kemari, aku ingin memperlihatkan sesuatu yang menyenangkan.”

Shi Qi berhenti dan meletakan semua pekerjaannya dan berjalan ke Xiao Liu. Xiao Liu berbaring dan menjelaskan kepada Shi Qi apa yang akan di lakukan, menunjukan kepadanya bagaimana caranya berjemur di bawah sinar matahari seperti dirinya. Shi Qi sangat berbeda dengan Ma Zi maupun Chuan Zi dengan segera dia mengikutinya. Xiao Liu mengerdipkan mata sambil menghitung awan-awan yang berada di langit, perasaan puas dan menghela nafas. Walaupun mereka berjemur di bawah sinar matahari yang sama, berbaring di atas ranjang yang sama, tetapi kedua orang itu memiliki perasaan nyaman yang berbeda untuk beberapa alasan.

Xiao Liu hampir tertidur ketika Shi Qi mengeluarkan suara “tidak akan ada kedua kalinya.”

“hmmm?” Xiao Liu agak pusing membuka matanya.

“tidak ada alasan apapun, tidak akan ada kedua kali ketika kau memerlukan ku tetapi aku tidak ada.” Xiao Liu terbangun dan menyadari bahwa kemarahan dia selama ini terhadap Shi Qi sangat tidak beralasan. Kasihan Shi Qi menghabiskan waktunya untuk memikirkan hal ini. Xiao Liu duduk dan berusaha untuk mengatakan sesuatu tetapi hanya tersenyum sampai tiba-tiba Lao Mu datang dengan berlari dan menarik Xiao Liu keluar pintu.

“sepatu! Aku masih belum memakai sepatu ku!” Xiao Liu memakai sepatunya terburu-buru dan lari keluar pintu tetapi kembali memanggil Shi Qi “ayo pergi bersama!”

Xiao Liu berlari dengan terburu-buru di belakang Lao Mu hingga akhirnya mereka tiba di ujung jalan. Xiao Liu menyapa Xuan dan Lao Mu menariknya kebelakang di dekat kendi besar arak, membuat gerakan yang segera di pahami oleh Xuan, apa yang harus di lakukan.

Seseorang sepertinya bersandar di dekatnya, Xiao Liu tidak berpaling karena tau itu adalah Shi Qi. Dia berbalik dan membuat mimik wajah bodoh ke arah Shi Qi sebelum kembali melihat hal menarik apa yang sedang berlangsung.

Xuan berdeham beberapa kali, Lao Mu tiba-tiba menegang dan Xiao Liu terlihat mengintip dari belakang kendi besar. Tiga orang pelacur berjalan mendekat untuk membeli arak, dua orang minum dan seseorang tetap tinggal di belakang. Xiao Liu tidak sabaran hingga ketika Lao Mu dengan sengaja menyentuhnya dan saat itu terlihat Chuan Zi berjalan mendekati dan berjalan bersama salah seorang pelacur yang tinggal. Mereka terus berjalan hingga mereka tampak lolos dari pandangan.

Lao Mu memegang Xiao Liu sambil berlari melewati lorong kecil hingga akhirnya mereka melihat Chuan Zi dan pelacur itu berbicara di tempat yang agak tersembunyi di sudut. Lalu mereka mulai dengan berciuman, Xiao Liu melihat dengan seringai yang lebar sedangkan Lao Mu merasa marah dan sedih. Xiao Liu diam-diam melihat ke Shi Qi yang berdiri tegak tetapi menjaga agar matanya tetap di bawah, menatap sepatunya seolah memberi privasi untuk Chuan Zi.

Kedua orang itu menempel di dinding, mereka terlihat panas dan gadis itu mengeluarkan suara rintihan. Lao Mu ingin segera berlari keluar tetapi dia tidak tau apa yang harus di lakukannya untuk menghadapi situasi seperti ini. Dia memberitau Xiao Liu “kau yang urus!” selesai berbicara, secepatnya dia pergi.

Xiao Liu terlihat tidak keberatan seperti Lao Mu melainkan dia tertawa menatap Shi Qi, mendekat beberapa inci “keturunan dari kalangan terhormat, jika mereka belum menikah pastilah memiliki pelayan yang cantik untuk melayani di rumah. bagaimana dengan para wanita yang berada di sekitar mu di banding dengan wanita ini?”

Shi Qi tidak berbicara sepatah kata pun dan mencoba untuk menjauh beberapa inci dari Xiao Liu tetapi dia telah bersandar pada dinding. Xiao Liu mencoba menahan tawa dan melanjutkan kejahilannya. Dia menekan tangannya di dinding di sekitar Shi Qi sehingga dia terperangkap, kelihatan seperti seorang hidung belang yang sedang mengoda seorang gadis. “wanita seperti apakah yang kau sukai? Seorang yang lugu dengan wajah yang segar atau seorang gadis yang panas membara seperti yang satu ini?”

Touch the heart by words